Ihsan berarti
memperlakukan pihak lain lebih baik dari perlakuannya terhadap kita, memberi lebih
banyak dari pada yang harus kita beri. Dan mengambil lebih sedikit dari yang
seharusnya kita ambil. Jadi, dalam ihsan terdapat nilai tambah yang melampaui
kadar pemenuhan kewajiban.
Implementasi
ihsan ini bisa kita ambil dari surah Ali ‘Imran ayat 134. Mula-mula anda harus memberi nafkah, baik ketika lapang maupun
sempit, kemudian jika dizalimi, anda menahan amarah, lalu memaafkan kesalahan orang
lain yang menzalimi anda, dan kemudian berbuat baik kepada orang lain tersebut dengan cara sebaik-baiknya, misalnya
dengan mendoakan kebaikan untuknya.
Dalam
konteks berbakti kepada orang tua, seorang anak harus memberi sesuatu yang
lebih baik dan lebih banyak dari pada yang telah diberikan orang tua. Kriteria ‘baik’
disini tentu meliputi aspek material maupun mental. Misalnya, anak menunjukkan
ekspresi senang dan berkata dengan santun ketika mendengar orang tua memanggilnya
atau mengatakan sesuatu kepadanya. Ia tidak hanya menjawab atau menanggapi sekedarnya
saja, tetapi memberi respon yangg lebih baik dari pada yang dilakukan orang tua.
Dalam
contoh lain, orang tua memberi ongkos kepada anak untuk belajar diluar kota
maka sang anak harus menjaga pemberian tersebut (sebagai amanah) sebaik mungkin
dengan cara belajar secara maksimal dan mempersembahkan segala yang ia peroleh untuk
orang tuanya tersebut.
Ketika
sudah sukses dan memperoleh pekerjaan, anak juga harus lebih pengertian dalam
memperhatikan kebutuhan orang tua, baik dari segi nafkah lahir maupun batin. Jangan
sampai pemberian kepada orang tua didahului oleh permintaan maupun penderitaan
orang tua.
Jika orang
tua berbuat zalim, anak tidak boleh membalas kezaliman tersebut. Ia harus sabar
dan tetap menjaga perasaan orang tua. Sabar
disini tentu bukan hanya berdiam diri saja, melainkan juga melakukan usaha agar
orang tua terbebas dari sikap zalim tersebut.
Berbakti
kepada orang tua berarti menjalin hubungan baik dengan orang tua dengan
didasari cinta dan rendah diri, bukan didasari rasa takut mendapat ancaman atau
takut tidak dipenuhi kebutuhannya. Jadi, perbuatan bakti tersebut harus benar-benar
tulus untuk kedua orang tua, tidak disertai motif-motif mencari keuntungan atau keterpaksaan.
No comments:
Post a Comment