Perbedaan
isim fa’il dengan sifat musyabbahat bisa dilihat dari lima wajah,
a. Sifat
musyabbahat menunjukkan pada sifat yang tetap (tsubut), sedangkan isim
fa’il menunjukkan pada sifat yang baru atau terbaharui (huduts atau tajaddud).
b. Terjadinya
isim fa’il adalah pada salah satu zaman, sedangkan sifat musyabbahat untuk
makna yang langgeng dan hadir.
c. Sifat
musyabbahat dibuat dari fi’il lazim secari qiyasi dan tidak boleh dari fi’il
muta’addi kecuali sama’i, sedangkan isim fa’il mutlak bisa dibuat dari fi’il
lazim dan fi’il muta’addi.
d. Sifat
musyabbahat tidak harus berlaku mengikuti wazan fi’il mudlari’nya pada harakat
dan sukun-sukunnya kecuali jika dibuat dari selain fi’il tsulatsi mujarrad,
sedangkan isim fa’il mutlak harus mengikuti harakat dan sukun-sukunnya fi’il
mudlari’nya.
e. Sifat
musyabbahat boleh diidlafahkan kepada fa’ilnya, bahkan dianggap baik, sedangkan
isim fa’il tidak diperbolehkan.
Isim
maf’ul, seperti halnya sifat musyabbahat, boleh diidlafahkan kepada fa’ilnya,
karena fa’il tersebut asalnya adalah maf’ul, seperti (خَالِدٌ مَجْرُوحُ الْيَدِّ) yang asalnya adalah (مَجْرُوجَةٌ يَدُهُ). Adapun pengidlafahan isim fa’il
kepada maf’ulnya adalah diperbolehkan, seperti (الْحَقُّ قَاهِرُ الْبَاطِلِ).
No comments:
Post a Comment