Din atau agama adalah
jalan hidup yang diturunkan oleh Allah untuk menjadikan manusia sesuai dengan
kodratnya yang mempunyai sifat-sifat dan
akhlak yang mulia agar dalam pergaulan di dunia ini sempurna dari semua sisi yang
hakikatnya menuju keadilan dan kebahagiaannya.[1]
Terdapat beberapa versi tentang pengelompokan agama. Ada yang mengelompokkan
agama menurut Negara asalnya. Ada yang mengelompokkan agama menurut sifat dan kondisi
masyarakat penganutnya. Ada juga yang mengelompokkan agama menurut sumbernya,
seperti agama wadh’i dan agama samawi. Agama wadh’i adalah
agama yang timbul di antara manusia sendiri dan tempat lingkungan tempat mereka
hidup. Sedangkan agama samawi adalah agama yang diturunkan Allah Swt yang
menjadi petunjuk bagi manusia.[2]
Islam adalah
agama samawi terakhir yang diwahyukan Allah Swt kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad
Saw, untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia di dunia. Agama Islam
bersifat universal dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam tidak hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya dan kedudukan manusia di hadapan Tuhan, tetapi
juga memberikan tuntunan tentang bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya
dan bagaimana kedudukan manusia di alam semesta ini.[3]
Dengan
demikian, terminologi yang paling tepat merepresentasikan Islam adalah
ideologi, etika, wawasan kemanusiaan dan ilmu sosial. Secara simpul, Islam
adalah komitmen keimanan dan moral manusia terhadap Tuhannya semata dan
penggambaran perbuatan manusia dalam masyarakat. Adapun seseorang yang mengaku
bahwa Islam adalah agamanya, seharusnya ia benar-benar menerapkan nilai-nilai Islam
dalam kehidupan sehari-seharinya. Sehingga, akan tercipta kehidupan yang tenang
dan tentram baik antara dirinya dan Tuhannya ataupun dirinya dan masyarakat
serta lingkungan sekitarnya.[4]
Sudah
menjadi tabiat manusia menyukai kehidupan yang berdampingan dan tentram.
Terlebih lagi, selaku umat Islam yang mendambakan lingkungan yang diikat oleh ukhuwwah
Islamiyyah yang berdasarkan kesatuan akidah dan kesatuan manhaj
(jalan hidup dalam beragama). Hal tersebut akan terwujud apabila antara seorang
muslim satu dengan lainnya yakin bahwa mereka adalah bersaudara. Sehingga di
antara mereka akan terwujud sikap saling menasihati dalam hal kebaikan dan
ketaatan, menasihati untuk tidak berbuat maksiat dan hal yang dilarang oleh
Allah Swt karena mereka mempunyai satu tujuan yakni bahagia dan selamat di
dunia dan akhirat.
[1] Abdurrahman Abdul Kholiq, Kado Pernikahan Barokah,
(Yogyakarta: Al-Manar, 2004), 34.
[2] Nina M. Armando, Ensiklopedi Islam, Jilid 1 (Jakarta:
Ichtiar Baru van Hoeve, 2005), 88-89.
[3] Ibid., 89.
[4] Hassan Hanafi, Agama, Kekerasan dan Islam Kontemporer,
terj. Ahmad Najib, (Yogyakarta: Jendela Grafika, 2001), 89.
No comments:
Post a Comment