Kata halal
berasal dari bahasa arab yang berarti “melepaskan” dan “tidak terikat”. Secara
etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan karena bebas
atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang melarangnya. Prinsip dasar yang
ditetapkan Islam, pada asalnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah itu halal.
Tidak ada yang haram kecuali jika ada nash (dalil) yang shahih (tidak cacat
periwayatnya) dan sharih (jelas maknanya) dari pemilik syari’at (Allah
swt). Kalau tidak ada nash yang sah dikarenakan ada sebahagian hadist lemah
atau tidak ada nash yang tegas (sharih) yang menunjukkan haram, maka hal
tersebut sebagaimana asalnya yaitu mubah.[1]
Agama Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik.
Makanan “Halal” maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai
Allah. Sedangkan makanan yang “baik” adalah yang bermanfaat bagi tubuh,
bersifat bersih, higienis, makanan bergizi, berkualitas dan bermutu baik.
Dalam mengkonsumsi
makanan, kita harus mengikuti aturan yang telah ditentukan syariat. Di antara
aturan itu adalah yang terdapat dalam surat Al-Nahl ayat 144, Allah berfirman:
فَكُلُوا مِمَّا
رَزَقَكُمُ اللهُ حَلاَلاً طَيِّباً وَ اشْكُرُوا نِعْمَةَ اللهِ إِنْ كُنْتُمْ
إِيَاهُ تَعْبُدُونَ
“Maka makanlah
yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan
syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”. (QS.An-Nahl:144).
Adapun
kriteria halal-haram untuk pangan, obat, dan kosmetik yang menjadi hal penting
yang harus diketahui oleh konsumen. Kriteria halal tersebut adalah thayyib
(baik). Sedangkan kriteria haram itu ada lima, yaitu khabits (buruk), berbahaya,
najis, memabukkan, dan terbuat dari organ tubuh manusia.[2]
Sedangkan
yang dimaksud dengan makanan halal menurut Himpunan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
adalah makanan yang dibolehkan untuk dikonsumsi menurut ajaran Islam. Adapun syarat-syarat
produk makanan halal menurut syari’at Islam antara lain:
1.
Halal zatnya, artinya halal dari
hukum asalnya misalkan sayuran.
2.
Halal cara memperolehnya, artinya cara
memperolehnya sesuai dengan syari’at Islam misalkan tidak dengan mencuri.
3.
Halal dalam memprosesnya, misalkan
proses menyembelih binatang dengan syari’at Islam misalkan dengan membaca basmalah.
4.
Halal dalam penyimpananya, tempat penyimpananya,
tidak mengandung barang yang diharamkan, seperti babi dan anjing (binatang yang
diharamkan oleh Allah).
5.
Halal dalam pengangkutanya,
misalkan binatang yang mati dalam pengangkutan sekalipun baru sebentar, tidak boleh
ikut disembelih dan dikonsumsi oleh manusia.
6.
Halal dalam penyajianya, artinya
dalam penyajian tidak mengandung barang yang diharamkan menurut syari’at Islam.
يَآ أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ آمَنُوا إِنَّماَ الْخَمْرُ وَ الْمَيْسِرُ وَ الأَنْصَابُ وَ
الأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطاَنِ فَاجْتَنْبُوهُ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk)
berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan, Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan itu) agar kamu beruntung.”
(QS.Al-Maidah: 90).
Berdasar
surat di atas yang berkaitan dengan pembolehan dan pelarangan memakan dan meminum
sesuatu, jika seseorang mengkonsumsi minuman dan makanan yang haram maka akan
tercermin sikap dan perilaku yang tidak baik. Sehingga memilih makanan yang baik
dan halal merupakan kewajiban yang harus dijalankan bagi setiap muslim khususnya.
Maka para Ulama menyimpulkan dalam suatu kaidah bahwa:
“Hukum asal
sesuatu boleh, sehingga ada dalil yang mengharamkannya”.
Dengan
demikian, sepanjang tidak ada dalil yang melarang memakan dan meminum sesuatu,
maka hukum memakan dan meminum sesuatu itu boleh.
[1] Yusuf Qardhawi, Halal Dan Haram Dalam
Islam, Surakarta: Era Intermedia, 2007, hlm 36.
[2] Ali Mustafa Yaqup, Kriteria
Halal-Haram Untuk Pangan, Obat, Dan Kosmetika Menurut al-Qur’an Dan Hadist,
Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2009, hlm173.
Terimakasih, dari kami penjual Meja Makan Mininalis Modern
ReplyDeleteAs reported by Stanford Medical, It is in fact the SINGLE reason this country's women get to live 10 years more and weigh an average of 42 lbs less than we do.
ReplyDelete(And actually, it really has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING to related to "how" they eat.)
P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...
Tap this link to discover if this short quiz can help you unlock your real weight loss potential