Terkadang
(مَنْ) digunakan untuk sesuatu yang tidak
berakal, yaitu di tiga tempat,[1]
a) Sesuatu
yang tidak berakal ditempatkan pada tempat-nya sesuatu yang berakal, seperti (وَ مَنْ اَضَلُّ
مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللهِ مَنْ لاَ يَسْتَجِيْبُ لَهُ اِلَى يَومِ
الْقِياَمَةِ).
b) Sesuatu
yang tidak berakal masuk bersama sesuatu yang berakal dalam satu hukum, seperti
(أَفَمَنْ
يَخْلُقُ كَمَنْ لاَ يَخْلُقُ).
c) Sesuatu
yang berakal bebarengan dengan sesuatu yang berakal dalam keumuman yang
diperinci dengan (مِنْ), seperti (وَ اللهُ خَلَقَ
كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ ماَءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ وَ
مِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَ مِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى اَرْبَعٍ).
Terkadang (ماَ) digunakan untuk sesuatu yang
berakal, seperti (فَانْكِحُوا
ماَ طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ), namun itu sedikit terjadinya. Yang banyak terjadi (ماَ) untuk yang berakal adalah ketika
sesuatu yang berakal bebarengan dengan sesuatu yang tidak berakal dalam satu
hukum,[2]
seperti (وَ
يُسَبِّحُ ِللهِ ماَ فِي السَّمَوَاتِ وَ ماَ فِي الْأَرْضِ).
No comments:
Post a Comment