“Shalawat
al-Himayah Tolak Bala’”
اللهُم
صَل عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَدٍ النبي الامي وَعَلَى اله وَصَحْبه وَسَلمْ صَلاَةً
وَاَنْ تَغْفرَليْ بهَا وَلواَلدَي وَالْمُؤْمنيْنَ وَالْمُؤْمنَات
وَالْمُسْلميْنَ وَالْمُسْلمَات الاحْيَاء منْهُمْ وَالامْواَت اَيْنَ مَا
كَانُوْا فيْ جَميْع الْجهَاد وَالْبلاَد وَاَصْلحْ بهَاالامَامَ وَالامةَ
وَالرعيةَ وَ اَلفْ بَيْنَ قُلُوْبهمْ وَادْفَعْ شَر بَعْضهمْ عَنْ بَعْض وَمما نَخَافُ وَنَحْذَرْ.
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil
ummiyyi wa‘alaa aalihii washahbihii wasallim shalaatan wa an taghfiraliy bihaa
waliwaalidayya walmu’miniina walmu’minaat walmuslimiina walmuslimaat al-ahyaa’i
minhum wal amwaat ainamaa kaanuu fii jamii’il jihaad walbilaad, wa ashlih bihal
imaama wal ummata warra’iya warra’iyyata wa allif baina quluubihim wadfa’ syarra
ba’dhihim ‘an badh wamimmaa nakhaafu wa nahdzar (3 atau 7 kali).
“Ya Allah limpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad, nabi yang
ummi, dan keluarganya serta para sahabatnya kesejahteraannya dengan shalawat
ini Engkau mengampuni dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, dosa orang-orang
yang beragama Islam laki-laki dan perempuan, dan orang mukmin laki-laki dan
perempuan yang masih hidup maupun yang telah mati dan memperbaiki kepada ulama
dan umat serta pemimpin dan rakyat, dan satukanlah hati-hati mereka, dan menjauhi
segala keburukan diantara mereka dan dari segala yang kami takuti dan kami
khawatirkan.”
Shalawat ini merupakan amalan para Wali Abdal, Autad dan
Aqthab. Shalawat ini mempunyai banyak faedah, manfaat dan khasiat serta
keajaiban yang tidak bisa dihitung dan tak terbatas. Diantara keuntungan itu
adalah Allah Swt. akan melimpahkan maghfirah (ampunan) dan memperbaiki,
melindungi, mendapatkan perlindungan, keamanan, penjagaan dari segala fitnah
serta kesulitan yang keluar dari dalam bumi maupun turun dari langit,
perlindungan dari segala keburukan seperti penyakit dan akibat dari perbuatan
buruk yang mengenai fisik dan jiwa, juga mendapatkan keselamatan dari segala
urusan lahir dan batin di dalam urusan agama, dunia dan akhirat.
Boleh dibaca kapan saja, sebanyak sekali, tiga kali atau
tujuh kali, boleh setiap sehabis sholat, setiap pagi dan malam, atau setiap
hari.
(Rois Aam Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh an-Nahdliyyah, Maulana
al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Ba’Alawiy).
#Shalawat bisa diamalkan
siapa saja walau tanpa ijazah, dan merupakan suatu keutamaan. Namun tentu yang
lebih utama adalah mengamalkan dengan diijazahkan terlebih dahulu.
Izin copy
ReplyDelete