Bangunan
piramida begitu menjulang tinggi dan penataan kontruksinya pun tidak
sembarangan …dengan tinggi 450 ft ( ±150 m ).. bangunan ini sangatlah kokoh dan
awalnya piramida ini di bangun oleh fir’aun untuk menemui sang pemilik langit.
Bangunan ini ada ruangan yang besar di dalamnya diantaranya adalah makam-makam
fir’aun dan keturunannya.
Bangunan
menjulang berbentuk segitiga itu, diyakini memiliki beragam analisis tentang
misteri konstruksinya. Dibangun pada masa kekuasaan Firáun Khufu pada
tahun 2560 SM.
Logika
para ilmuwan barat pun bingung menangkap bagaimana sebuah piramida dibangun?
karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram
ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya.
Koran
Amerika Times edisi 1 Desember 2006, menerbitkan berita ilmiah yang
mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida.
Menurut
penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida
adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit
dibedakan dengan batu aslinya.
“Journal
of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah
slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena
tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram.
Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam. Lumpur tersebut
merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap
air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat.
Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Singkatnya
lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan tersebut dibakar, lalu
diletakkan ditempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor
Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis
dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan menemukan
jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini,
tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu membedakan antara
batu alam dan batu buatan.
Dengan
metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu
sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.
Sebelumnya,
seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban
dari rahasia dibalik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida.Ia pun
berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang saya baru
yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah
liat.”
Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits
soal batu-batu piramida yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan
waktu sekitar dua puluh tahun.
Dan
ternyata Alqur'an punya jawaban lebih dulu,,
وَقَالَ فِرْعَوْنُ
يَا أَيُّهَا الْمَلأ مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا
هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي صَرْحًا لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ
مُوسَى وَإِنِّي لأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
“Dan
berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain
aku. Maka bakarlah hai haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya
aku benar- benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashash:
38)
Jadi
Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida,
bukan para Ilmuwan Amerika dan Perancis.
No comments:
Post a Comment