اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا
سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ
.
“Ya
Allah berikanlah shalawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa
yang tertutup dan yang menutupi apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran
dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada
keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”
Shalawat
ini disebut Shalawat al-Fatih, disusun oleh al-'Arif al-Kabir Sayyid Muhammad
al-Bakri.
Shalawat
al-Fatih adalah salah satu ciri khas dari Tarekat Tijani. Diantara keistimewaan
shalawat fatih tidak ada yang menyimpang dari ayat atau kandungan Alquran,
tetapi harus diingat bahwa Shalawat al-Fatih bukan sebagian dari Alquran.
Syeikh
Ahmad Tijani ra. belum pernah memberi suatu pernyataan sedikitpun bahwa
Shalawat al-Fatih itu sebagian dari Alquran, kitabullah, hadits qudsi atau
wahyu kenabian. Beliau juga belum pernah menyatakan Shalawat al-Fatih lebih
utama dari Alquran atau mengimbanginya. Tidak ada satu kalam pun yang melebihi
Alquran, begitulah yang ditegaskan oleh Syeikh Ahmad Tijani.
Shalawat
kepada Nabi Muhammad SAW ada yang menggunakan wasallam/wasallim dan ada yang
tidak menggunakan wassallam/wassallim.
Shalawat
yang menggunakan wasallam/wasallim adalah shalawat orang mu'min dari firman
Allah SWT:
Yaa
Ayyuhalladziina aamanuu shalluu 'alahii wasallimuu tasliimaa
Kalau
shalawat itu dari firman Allah SWT :
Innallaaha
wa malaaikatahuu yushalluuna 'alan nabiy
Dan
orang mu'min hanya menirukan saja, maka shalawat itu tanpa wasallam/wasallim
sebagaimana Shalawat al-Fatih dan lainnya.
Ketika
Syeikh Ahmad bin Muhammad ditanya: Mengapa Shalawat al-Fatih tidak ada
wasallim-nya?
Beliau
menjawab: Haakadzaa minal ghaaib, demikianlah dari al-ghaaib.
Lama
sekali Al-Quthb Asy-Syeikh Muhammad bin Abil Hasan Al-Bakri As-Shiddiq
beribadah, munajat dan mohon kepada Allah SWT agar diberi shalawat yang
pahala-pahala, sirr-sirr, faidah-faidah dan keistimewaan semua shalawat masuk
di dalamnya.
Kemudian
malaikat datang membawa kain bertuliskan Shalawat al-Fatih dengan tulisan
cahaya, sebab itu diberi nama Shalawat Al-Bakriyah sebagaimana juga diberi nama
Al-Yaaqutatul Faridah- permata Yaqut yang tidak ada duanya, tetapi kemudian
terkenal dengan Shalawat al-Fatih.
Setelah
16 tahun (1180-1196 H) dalam usia 46 tahun Al-Quthbul Maktum Asy-Syeikh Ahmad bin
Muhammad bin Asy-Syarif Al-Hasani At-Tijani ra. berjumpa Sayyidul Wujud SAW
dalam keadaan jaga tidak dalam tidur/mimpi dan diberi ijazah Shalawat Al-Fatih
dan diberi penjelasan tentang pahalanya, sirr-nya, faedahnya dan
keistimewaannya juga tingkatan memberi ijazah pada orang lain.
Tingkatan
Ijazah yang pertama:
1. Yang pertama harus yakin bahwa
Shalawat Al-Fatih itu langsung dari Allah SWT, bukan karangan makhluk.
2. Harus talqin dari yang mendapat
izin menalqinnya. Ijazah ini untuk umum.
Syeikh
Ahmad berkata: Talqinkan Shalawat Al-Fatih itu kepada manusia agar mereka mati
membawa iman.
Bermimpi
Rasulullah dengan Sholawat Al-Fatih
Bermimpi
melihat Rasulullah adalah haq, di dalam Hadits dijelaskan:
من
رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتخيل بي
“Barangsiapa
yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu
meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim)
Dalam
satu riwayat tercantum dengan lafadz,
مَنْ
رَآنِي فَقَدْ رَآى الحَقَّ
“Barangsiapa
melihatku dalam mimpi maka dia benar benar telah melihatku.”
Imam
Nawawi berkata: "Melihat Rasulullah adalah salah satu kegembiraan yang
luhur dan berita gembira yang agung. Allah mengkhususkan hal itu bagi
orang-orang yang dicintaiNya. Melihat Rasulullah adalah hak yang umum bagi
setiap orang mukmin dan muslim, baik saleh ataupun tidak saleh, namun bentuknya
berneda-beda sesuai dengan perbedaan sumber yang keluar dari hati mereka,
kebersihan, dan kesiapan mental mereka.”
Salah
satu risalah berjumpa Rasulullah dalam mimpi yaitu dengan membaca Shalawat
Al-Fatih yang terdapat didalam kitab Maghnatisul Qabul Fil Wushul Ila Ru'yati
Sayyidina Rasul karya Syaikh Hasan Muhammad Syiad Ba'Umar.
Diriwayatkan:
• Barangsiapa membacanya sebanyak 1000
kali pada malam Kamis atau malam jumat atau malam Senin maka orang itu akan
berkumpul bersama Nabi.
• Pembacaan sholawat tersebut
dilaksanakan selepas sholat sunnah empat rakaat, pada rakaat pertama setelah
surat Al-Fatihah membaca surat Al-Qodr tiga kali.
• Pada rakaat kedua surat Al-Zalzalah
tiga kali.
• Pada rakaat ketiga surat Al-Kafirun
tiga kali dan
• Pada rakaat keempat membaca surat
Al-Mu’awwizatain (Al-Falaq dan An-Nas) tiga kali.
• Pada saat membacanya bakarkanlah
dupa atau kayu gaharu.
Hal
yang penting dalam melakukan riyadhah ini seperti yang dicontohkan oleh
ulama-ulama terdahulu adalah dengan menumbuhkan kecintaan yang dalam terhadap
Rasulullah. Dengan kecintaan ini akan membuat hubungan spiritual yang dekat dan
tersambung dengan setiap lafadz sholawat atau maulid yang kita baca dalam
memuji dan mengagungkan Rasulullah.
Keutamaan
Sholawat Al-Fatih
Sholawat
al-Fatih memiliki 8 martabat keutamaan, di bawah ini hanya keutamaan pada
martabat yang pertama saja, sedangkan yang lainnya dirahasiakan oleh Allah SWT,
diantaranya adalah:
1. Membaca Shalawat Al-Fatih 1x setiap
hari dijamin hidup bahagia dunia dan akhirat.
2. Membaca Shalawat Al-Fatih 1x
menghapus semua dosa.
3. Membaca Shalawat Al-Fatih 1x
menyamai pahala ibadah semua makhluk di alam semesta ini 6000x lipat.
4. Membaca Shalawat Al-Fatih 1x
menyamai pahala sholawat yang dibaca oleh seluruh makhluk dari awal diciptakan
sampai sekarang 600x lipat.
5. Membaca Shalawat Al-Fatih 1x setiap
hari, dijamin mati membawa iman (husnul khotimah).
6. Membaca Shalawat Al-Fatih 10x di
malam jum’at lebih besar pahalanya daripada ibadah seorang wali yang tidak
membaca Shalawat Al-Fatih selama 1 juta tahun.
7. Pahala Shalawat Al-Fatih dapat
menutupi dan mengganti kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap orang lain,
sehingga ia dapat mengganti tuntutannya di hari kiamat.
8. Membaca Shalawat Al-Fatih 100x di
malam jum’at menghapus dosa 400 tahun.
9. Syekh Ahmad At-Tijany ra. berkata:
”Keistimewaan Shalawat Al-Fatih sangat sulit diterima oleh akal, karena ia
merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100.000 bangsa
yang setiap bangsa itu terdiri dari 100.000 kaum, dan setiap kaum terdiri dari
100.000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100.000
tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100.000 x, semua
pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca Shalawat Al-Fatih 1x.
Keutamaan
Shalawat al-Fatih (Mutiara Yang Tak Ada Tandingannya) dalam nadzam al-Yaqutah
al-Faridah
Keutamaan
shalawat al-Fatih disebutkan dalam nadzam al-Yaqutah al-Faridah:
وفضل
فريدة على كل صيغة كفضل سُرى القطا على دب نَملة
Keutamaan
shalawat al-Fatih yang terkenal dengan sebutan al-Yaqutah al-Faridah atas
redaksi shalawat lainnya seperti lebih hebatnya burung Qatha berjalan di waktu
malam dibandingkan dengan rayapan semut.
فما
صيغة من الصلاة على النبي تقاربـها في وصلة ومثوبـة
Tidak
ada bentuk shalawat kepada Nabi yang membandinginya untuk seseorang bisa wushul
kepada Allah dan mendapat pahala.
فما
حد فضلها ولا قيس في الـحجا اذ الفضل من ورا العقول السليمة
Keutamaannya
tidak bisa dibatasi dan tidak bisa dianalogikan oleh akal. Karena keutamaan
yang Allah berikan tidak bisa dipikirkan akal cerdas manusia.
وكم
صيغ لـها تفوق خرائدا وان شئتها فسل حُـماة الطريقة
Shalawat
al-Fatih memiliki banyak bentuk redaksi yang lebih mahal dari mutiara berharga.
Jika engkau menginginkannya, maka bertanyalah kepada pelindung thariqah.
بها
انطوت الفلا بأسرع لَمحـة بِها تسبق العرجاء كل صحيحة
Keutamaannya
dapat melipat tempat yang luas dengan sekejap mata. Dengan membaca shalawat
al-Fatih orang yang pincang dapat mendahului berlarinya orang yang sehat.
وكم
من غنيمة تحاز بذكرها ولا سـيما في الليل بعـد عتيمة
Banyak
keberuntungan yang dapat diraih dengan membaca shalawat al-Fatih. Terutama
apabila dibaca pada malam hari selepas shalalat isya.
فتعـدل
منها مرة خَمسمائة نَهارية منها لضعف الْمـثوبـة
Keutamaan
satu kali membacanya di waktu malam seperti 500 kali membacanya di waktu siang
lantaran pahala menjadi berlipat ganda.
وكم
من قصور في جـوار مُحمد وحور حسان والْجـواري وغلمة
Banyaknya
istana dan berdampingan dengan Nabi Muhammad serta para bidadari yang cantik
dan pelayan-pelayan dari wanita dan pria.
وكم
حجج وعمـرة مع غـزوة وكم من مئين من الـوف عديدة
Mendapat
pahala haji, umrah dan berperang ratusan dan puluhan kali.
واربعمائة
سنـــون تكفــر بِمائة مــــرة بليلة جُمعة
Seandainya
seseorang melakukan dosa sebanyak 400 tahun, maka dosa itu akan diampuni oleh
Allah dengan sebab membaca shalawat al-Fatih sebanyak 100 kali pada malam
jum’at.
لَها
من مــراتب ثَمان فبعضها سليل سـعيد باح مـنها بنقطة
Keutamaannya
memiliki 8 martabat sebagiannya telah diungkap oleh putra said yang bernama
Syaikh Umar Ibn Said al-Futiy dengan satu titik.
ومنها
بـكل مرة سـتمائة من الف صلاة الملأك الانس جِنة
Diantaranya:
membaca shalawat al-Fatih satu kali sama dengan 600 kali dari ribuan shalawat
para malaikat, manusia dan jin.
من
اول خلقهم الى وقت ذكرها باذن تِجانـي ولـو بوسيطة
Dari
awal mereka diciptakan sampai waktu shalawat al-fatih diucapkan. Dengan adanya
izin dari Sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun dengan perantara.
وكم
من تضائف لأولى وثانية وثالثة وهـكذا لــلأخيرة
Banyak
sekali pelipat gandaan pahala dalam membaca shalawat al-Fatih yang pertama,
kedua sampai seterusnya.
ومنها
ضعاف ذكر كل العوالِم بسـتة الآف وغفـران زلـة
Pahala
yang berlipat sebanding dengan dzikir yang dilakukan oleh makhluk di alam ini
dengan 6000 kali lipat dan mendapat ampunan dari segala dosa.
فلا
تتركن شـاذة من ذنـوبنا ولا فاذة منها لعظم الْمــزية
Oleh
sebab itu janganlah engkau tinggalkan, lantaran membacanya menghilangkan
dosa-dosa kita dan mendapat keutamaan tersendiri dari yang lainnya.
وموت
على الاسلام افضل نعمة اذا دُمْتَ منها مــرة للمَنِية
Wafat
dalam agama islam yang merupakan ni’mat tertinggi, apabila engkau melazimi
shalawat al-Fatih setiap hari satu kali sampai kematian menjemput.
ولا
بد من اذن صحيح من احمدا ولـو بوسـائط لنيل الفضيلة
Syarathnya
adalah mendapat izin dari sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun melalui perantara
agar mendapat keutamaannya.
مع
الاعتقاد انها في صحيفة من النور انزلت بأقـــلام قدرة
Disertai
keyakinan bahwa shalawat al-Fatih itu datang berupa lembaran dari cahaya yang
turun dengan kalamullah.
وعد
الرماح عشرةً من شروطها وقال بكتمها ســوى عن خُويصة
Pengarang
kitab Rimah Hizb al-Rahim menyebutkan 10 persyaratan. Beliau mengatakan 10
syarat tersebut tidak diketahui kecuali oleh orang-orang khusus.
واما
ثوابـها العميم فحـاصل لسـائر خلق الله دون شـريطة
Pahalanya
meratai bagi seluruh ciptaan Allah tanpa 10 syarat.
وعن
سيدي البكري من عنه انزلت فـداء من الْجـحيم منها بِمَرة
Diriwayatkan
dari sayid al-Bakriy bahwa shalawat al-fatih diturunkan sebagai tebusan dari
neraka jahim sekalipun dibaca sekali.
فـوالله
ما رأيت ذكـرا مقاربا لـها بعد رُتبة الاسامي العظيمة
Demi
Allah, aku tidak pernah melihat satu dzikir yang mendekatkan diri kepada Allah
yang memiliki tingkatan yang agung seperti shalawat al-Fatih.
فلا
تفتـرن عنها فتندم في غـدٍ نـدامة كُسْعِي وصاحـب بَتة
Janganlah
engkau melalaikannya sehingga menyesal dikemudian hari seperti penyesalan
seorang yang bernama kusaiy dan seperti orang yang menetapkan keputusannya
(al-farazdaq).
فعَض
عليها بالنـواجـذ سرمدا فتسموا على اقـطاب كل وسيلة
Peganglah
sekuat-kuatnya dengan gigi gerahammu selamanya, maka engkau akan mendapat
derajat menjadi Aqthab dengan segala wasilah.
فـلا
تعدلـن عنها الى اي صيغة اذا كنت يا أخي من اصحاب نُهية
Janganlah
engkau pindah kepada bentuk shalawat lainnya, apabila engkau termasuk orang
yang cerdas.
حوت
سر كل صيغة في العوالـم وزادت بأسـرار وأشيا عـزيزة
Di
dalam shalawat al-Fatih telah mencakup setiap bentuk shalawat yang ada di alam.
Dan lebih unggul dengan banyak rahasia serta banyak sesuatu sangat mahal
nilainya.
ورَبـى
بـها عُبيدة بن محـمد وابـدى عجيبة بميـزاب رحمة
Keutamaan
Shalawat al-Fatih juga dijelaskan oleh syaikh Ubaidah Ibn Muhammad, beliau
memunculkan hal-hal ajaib dalam kitabnya yang bernama Mizab al-Rahmah.
فيا
رب جـازه وكل مؤلِــف بخير واحســان عن الاحمدية
Ya
Allah, balaslah beliau dengan kebaikan-kebaikan dan berikanlah balasan yang
baik kepada setiap pengarang yang mengikuti ajaran Sayid Ahmad al-Tijaniy.
Sumber:
• Al-Fathur Robbany karya as-Sayyid
Muhammad bin Abdillah asy-Syafi`i ath-Thoshfaawy at-Tijany hal 99-100)
• Thariqat Tijaniyah Mengemban Amanat
Rahmatan lil Alamin, KH A.F auzan Adhiman Fathullah, Yayasan Al-Anshari
Banjarmasin, Kalsel, thn 2007
• al-Yaqutah al-Faridah
• فَوَاتِحُ
الْمَفَاتِح
No comments:
Post a Comment