Ibnu
Qutaibah berpendapat bahwa waktu mimpi yang paling benar terdapat pada sebelum
Subuh (Ashar) dan pada tengah hari setelah Zhuhur (al-qailulah). Waktu
yang benar adalah waktu bersinarnya cahaya dan masa berbuahnya buah-buahan.[1]
Ja’far
Shodiq mengatakan bahwa mimpi yang benar dan dusta keluar dari tempat yang
sama, yakni al-qalbu. Adapun mimpi yang dusta (ru’ya al-kadzibah)
yang bermacam-macam kabar (mukhtalifah) adalah apa yang dialami di awal
malam, yang berasal dari setan.[2]
No comments:
Post a Comment