Ada pengartian arti takwa itu sendiri; yang diartikan menurut masing-masing huruf hijaiyyah pembentuk kata ’taqwa’ (dalam bahasa Arab), memberikan ciri-ciri orang yang bertakwa sebagai berikut.
Pertama, Tawadu’, maksudnya, sopan santun, tidak sombong, tidak berbuat sewenang-wenang. Orang yang bertakwa meyadari bahwa dirinya bukan apa-apa. Apa yang ada pada dirinya: pangkat, kedudukan, jabatan atau kekayaan, hanyalah barang titipan yang pada saatnya nanti akan diambil oleh Allah, karena Allah lah pemiliknya yang hakiki, maka dari itu sungguh tidak pantas ketika puasa seseorang menyombongkan diri dengan modal barang titipan.
Kedua, Amanah, maksudnya, bersikap sederhana, bila seseorang telah mampu menyadari siapa dirinya dan mampu menekan egonya yang tidak baik, maka ia tidak akan bersikap aneh (yang menyalahi aturan agama). Tidak ambisius untuk mencapai sesuatu dengan jalan yang tidak benar.
Ketiga, wara’, menjaga diri dari semua perbuatan dan makanan yang tidak halal, orang yang bertakwa tidak akan melakukan penyelewengan, tidak akan korup dan tidak akan melakukan perbuatan yang tidak benar.[1]
[1] Nur Ahmad (eds), Kompas, Jakarta, 2000, hlm. 66-67.
No comments:
Post a Comment