WUDHU SEBAGAI SYARAT SAH DAN KESEMPURNAAN SHALAT

images (73)
Wudhu merupakan suatu syarat untuk melaksanakan shalat, didalamnya terdapat nilai pendidikan, wudhu juga merupakan perantara langsung untuk mengerjakan shalat. Tidak sah shalat seseorang tanpa berwudhu terlebih dahulu. Berwudhu dilakukan dengan cara membasuh anggota-anggota tertentu dari tubuh seseorang sehingga menjadi suci dari hadats.[1]
Allah hanya menerima shalat yang dikerjakan oleh mereka yang suci dari hadats. Karenanya, Allah Swt. tidak menerima shalat mereka yang sedang berhadats (yang dikerjakan dalam keadaan berhadats).[2] Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda :
قال النبي صلى الله عليه و سلم لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ
Nabi Saw. Berasabda: Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu apabila ia berhadats, sehingga ia berwudhu.” (Al Lu’lu-u wal Marjan 1:62).[3]
Wudhu sering tidak mendapat perhatian serius dalam setiap mau melaksanakan ibadah. Syariat wudhu mudah dilakukan dan sangat sederhana. Di mulai dari membasuh muka, tangan, telinga, mengusap rambut, dan membasuh kaki. Apalagi sering kali keadaan yang dibasuh sudah bersih dari najis, sehingga tidaklah terlalu susah membasuh semua bagian tubuh ini. Padahal wudhu adalah ibadah dzikir yang merupakan pembersih jiwa, yang dimulai dari sisi paling luar (fisik) sampai dalam rohaninya.[4]
Dengan demikian, kesempurnaan shalat sangat tergantung kepada kesempurnaan wudhunya, karena shalat seseorang tidak akan sah jika wudhunya sendiri tidak sah. Shalat tidak akan sempurna jika wudhunya tidak sempurna. Jika wudhunya tidak dalam keadaan ingat Allah (lalai) maka wudhunya tidak diterima oleh Allah. Ketika berwudhu hendaknya kita melakukan peribadatan seperti melakukan shalat, karena wudhu merupakan proses pembersihan jiwa. Cara ini ditempuh dalam rangka mempersiapkan diri menghadap Allah Swt.
Wudhu merupakan proses ibadah yang dipersiapkan untuk membersihkan jiwa agar mampu melakukan komunikasi dengan Allah Swt. Abu Sangkan memberi makna dalam setiap aktivitas berwudhu antara lain:
1. Membasuh Tangan
Membasuh tangan sambil merasakan aliran air yang lembut menyentuh syaraf-syaraf tangan. Air yang mengalir lembut dengan suhu dingin memberikan rasa segar dan menenangkan pikiran, apalagi disaat tubuh terasa lelah dan suhubadan meninggi. Ketika merasakan sentuhan air, maka pikiran akan bersatu dengan aliran air yang menyebabkan pikiran beristirahat. Melakukan wudhu dengan dalam keadaan benar-benar merasa santai, suasana seperti inilah saat yang paling tepat untuk mengarahkan jiwa dengan niat mengingat Allah untuk membersihkan diri.
Dalam berwudhu, disamping melakukan relaksasi dengan terapi air, pengendoran ruhani jauhlebih penting. Pengendoran ruhani bisa terjadi hanya dengan menyerahkan diri kepada Allah. Dengan menyebut nama Allah, lalu membiarkan ruh menghampiri Allah untuk memohon dibersihkan jiwanya, dilanjutkan dengan merasakan sentuhan Allah mengalirkan rasa sejuk kedalam batin kita.[5] Dengan demikian jiwa akan terasa sejuk dan terang.
2. Mencuci Mulut
Mulut adalah organ yang paling penting untuk dibersihkan. Ditempat inilah segala makanan dikunyah. Sisa-sisa makanan yang tertinggal disela-sela gigi akan merangsang pertumbuhan kuman-kuman yang merusak kesehatan mulut kita. Namun demikian kesehatan mulut saja tidaklah cukup. Yang lebih penting adalah kesehatan ruhani, karena mulut memiliki potensi untuk menyakiti orang lain.
Pepatah mengatakan lidah memang tidak bertulang tetapi bahayanya melebihi tajamnya pedang. Untuk itu perlunya membersihkan mulut kita selain dapat menyehatkan jasmani yaitu bersih dan sucinya mulut, juga secara ruhani dapat mencegah mulut dari perkataan yang dapat menyakiti orang lain.
3. Mencuci Lubang Hidung
Bulu-bulu yang tumbuh didinding lubang hidung tidak cukup mampu untuk menyaring kotoran-kotoran udara yang penuh polusi, termasuk bibit kuman yang ikut berterbangan. Dengan sering membersihkan kotoran-kotoran tersebut, hidung akan bersih dan pernafasan akan lebih lancar sehingga baik untuk kesehatan pada paru-paru. Dari sisi psikologis dapat menjadikan pernafasan lancar, dan ketika pernafasan lancar, maka dapat memperoleh ketenangan dalam melaksanakan ibadah.
4. Mencuci Muka
Mencuci muka dilakukan dengan membasuh seluruh wajah secara perlahan-lahan dan hati-hati dengan kedua tangan sambil memijat lembut. Dengan diulangi beberapa kali sampai muka terasa tidak tegang. Membasuh muka akan dapat membuat wajah terasa bersih dan segar. Juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Di saat membasuh muka, disertai dengan merasakan kesegaran air sambil dzikir kepada Allah agar muka mendapatkan getaran ilahi, yang membuat wajah semakin berseri dan lembut.
5. Membasuh Tangan dan Siku
Membasuh tangan dan siku bisa dilakukan dengan membenamkan kedua bagian tubuh dengan aliran air sambil menggosok-gosoknya sampai rata. Smedley, seorang ahli terapi, mengatakan bahwa membasuh tangan dan siku sangat bermanfaat untuk mengatasi kondisi pembengkakan di daerah tangan lengan dan bahu, disamping akan memulihkan fisik yang kelelahan.
6. Membasuh Kepala
Membasuh kepala dapat menurunkan ketegangan-ketegangan dan berfungsi juga untuk menurunkan suhu badan. Caranya membasuh dengan air sampai merata keseluruh kepala atau sebagian saja. Yang terasa akan segar kembali sehingga pikiran menjadi jernih.
Apabila ini dilakukan dengan sempurna dan diniatkan untuk terapi pikiran, maka membasuh kepala sangat baik untuk menghindari penyakit stress dan tekanan darah tinggi, serta melancarkan aliran darah ke otak dan berpusat sebagai penguat pusat-pusat syaraf.
Otaklah yang mengatur suhu badan, tekanan darah, keseimbangan kadar kimiawi oksigen dan oksida karbon dalam darah, serta kadar berbagai zat kimia yang dikirim oleh seluruh organ tubuh. Arus informasi dari semua bagian tubuh mengalir ke otak. Otak bertindak sebagai komputer yang mengatur seluruh pergerakan dan segala sesuatunya keseluruh tubuh.
Menyapukan air ke kepala berarti membasuh kulit kepala yang berhubungan langsung dengan pernafasan lewat pori-pori. Secara psikologis, air mempunyai efek menenteramkan pikiran dan jiwa, sehingga di saat akan melakukan shalat pikiran kita sudah siap menerima segala sesuatu yang disalurkan melalui getaran-getaran.
Hanya kepada hati dan pikiran yang jernihlah ilham diturunkan oleh Allah Swt. Disaat membasuh kepala, juga membasuh batin yang ada di dalam kepala dengan berdzikir kepada Allah agar pikiran dibersihkan oleh Allah dan digantikan dengan pimiran-pikiran ilahiyah yang akan menjadi saluran kehendak-Nya.
7. Mengusap Telinga
Pada saat marah atau tegang, terasa kedua telinga menjadi panas dan memerah. Hal ini akan hilang dan ketegangan akan menurun apabila di cuci dengan air. Lebih baik lagi dengan memijit-mijit, karena di area ini terdapat titik-titik syaraf yang berhubungan dengan organ-organ yang lainnya dapat dibangkitkan sehingga aliran darah yang tersumbat akan kembali lancar. Pijatan di telinga sebagai terapi dapat pula menurunkan emosi.
Menurut Prof. Hembing, telinga terdiri dua satuan fungsional, yaitu sebagai alat pendengaran dan sebagai bagian dari sistem keseimbangan tubuh. Dengan membersihkan telinga setiap saat, akan menghasilkan rasa lebih sensitif terhadap getaran suara yang ditangkap oleh sel-sel pendengaran yang berbentuk rambut-rambut halus. Bahkan jika dilakukan dengan benar, getaran gelombang suara akan tertangkap dengan baik.[6] Tetapi hal ini sulit dilakukan ketika jiwa tidak dalam keadaan tenang, hanya dengan melatih jiwa berdzikir mengingat kepada Allahlah kehalusan rasa kita akan tercapai.
8. Membasuh Kaki
Membasuh kaki dilakukan dengan merendamkan atau mengguyurkan air ke seluruh kaki setinggi lutut. Membasuh kaki dapat melancarkan aliran darah dan berfungsi untuk meguatkan kaki.
Membasuh kaki juga mempunyai efek menenangkan dan membuat tidur lebih nyenyak. Yaitu melakukannya dengan serius sambil membersihkan sela-sela jari-jari kaki dan menyentuhnya dengan lembut ke seluruh bagian tubuh dengan sempurna.[7] Melakukan wudhu merupakan proses pembersihan lahir dan batin. Air membersihkan lahir sedangkan dzikir membersihkan bhatin.
Dengan demikian persiapan perjalanan ruhani menuju Allah menjadi sempurna. Dengan berwudhu pula dapat menyempurnakan ibadah shalat, juga dapat memberikan ketenangan jiwa.

[1] Syaikh Abbas Kaararah, Shalat Menurut Empat Madzhab, (Jakarta: Pustaka Azam, 2003), hlm. 33
[2] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Mutiara Hadits 2 “Thaharah dan Shalat”, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2003), hlm. 3
[3] Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al –Lu’lu Wal Marjan “Koleksi Hadits yang Disepakati oleh Buchori dan Muslim”, (Semarang: Al-Ridha, 1993). Hlm. 20
[4] Abu Sangkan, Berguru Kepada Allah, (Jakarta: PT.Patrap Thursina Sejati, 2007), hlm. 62
[5] Abu Sangkan, Berguru Kepada Allah, op.cit, hlm 274
[6] Prof. HM Hembing Wijayakusuma, Hikmah Shalat untuk Pengobatan, (dalam Abu Sangkan, Pelatihan Shalat Khusyu’), Pustaka Kartini, 1994
[7] Abu Sangkan, op.cit., hlm 71-76






































No comments:

Post a Comment