SOSOK ISTRI SHALIHAH

bercadar
Sosok wanita yang sangat menjaga kesuciannya akan lebih sangat dihargai. Hal ini diibaratkan intan dan berlian yang dibungkus dengan rapi dan disimpan pula di dalam peti besi yang terkunci maka akan tetap terjaga kilauannya. Dapat pula diibaratkan sebuah buku yang dikemas dalam suatu bungkusan yang rapi dan terjaga. Kualitas buku tersebut labih baik dari buku yang tidak dikemas sama sekali.
Wanita yang shalihah adalah kebanggaan umat Islam. Ia ibarat rambu-rambu di perjalanan. Tingkah lakunya mencerminkan ketaatan kepada Rabb-nya. Perbuatannya adalah buah dari ketaqwaannya. Sikapnya merupakan penerapan dari ajaran al-Qur’ân. Sunah Rasul-Nya pun dijadikan penuntun amal hariannya.
Wanita shalihah adalah sebaik-baik pendamping bagi laki-laki shaleh. Dia memperteguh suami dalam menjalankan ajaran-Nya. Dia selalu mendoakan kebaikan untuk suaminya. Dia ridha atas uang belanja yang diterimanya. Dia penawar kelelahan saat suami pulang kerja. Dia penghibur kala suami sedang berduka. Dia sahabat dalam ketaatan, penyemangat dalam beramal shaleh dan pengingat di kealpaan.
Allah SWT berfirman:
فالصالحات قانتات حافظات للغيب بما حفظ الله
Maka wanita yang shalehah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah telah memelihara (mereka). (Qs. al-Nisâ’:34)
Analogi yang sederhana tersebut dapat menjadi renungan bahwa hanya Islamlah yang menghargai sosok wanita, yang menjaga kesuciannya dengan aturan yang begitu mulia. Wanita yang bermartabat tidak akan memamerkan tubuhnya di khalayak umum, karena wanita bukanlah suatu hidangan yang disajikan. Ini harusnya sudah dimengerti oleh masyarakat sebagai orang Islam. Mereka masih boleh tampil di hadapan masyarakat namun disesuaikan dengan ajaran syari’at agama.






No comments:

Post a Comment