SEJARAH PENULISAN DALÂIL AL-KHAIRÂT

dalail khairat
Pada saat Muhammad bin Sulaiman al-Jazulî singgah disebuah desa bertepatan dengan waktu shalat dhuhur, tetapi beliau tidak menjumpai seorangpun yang dapat ditanyai untuk mendapatkan air wudhu.
Akhirnya beliau menemukan sebuah sumur yang tidak ada timbanya, dalam keadaan bingung karena tidak ada alat untuk menimba air. Kemudian beliau dilihat seorang anak perempuan kecil yang berumur sekitar 7 tahun.
Anak itu bertanya: “Ya Syaikh, mengapa anda nampak bingung berputar-putar di sekitar sumur?”
Syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Jazulî menjawab; “Saya Muhammad bin Sulaiman, waktu shalat dhuhurku sudah sempit, tapi saya tidak mendapatkan air untuk berwudhu”.
Anak itu bertanya lagi: “Apakah dengan namamu yang sudah terkenal itu tidak bisa mendapatkan air sekedar untuk berwudlu dari dalam sumur? tunggu sebentar!”
Kemudian anak itu mendekat ke dekat bibir sumur dan meniupnya sekali, tiba-tiba airnya mengalir dan memancar di sekitar sumur seperti sungai besar. Kemudian anak itu pulang ke rumahnya dan syaikh Muhammad al-Jazulî pun segera berwudhu dan melaksanakan shalat.
Telah selesai menjalankan shalat, beliau mendatangi rumah anak perempuan kecil itu, sesampainya di sana beliau mengetuk pintu. Anak kecil itu berkata: “siapa itu!”
Syaikh Muhammad al-Jazulî menjawab, “Wahai anak perempuanku, saya tanya kepadamu demi Allah Swt dan kemahaagungan-Nya yang menciptakan kamu dan menunjukkan kepadamu terhadap Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi Saw dan Rasulmu yang diharapakan syafaatnya, aku harap engkau mau menemuiku, saya hendak menanyakan satu hal.”
Ketika anak itu menemuinya, Syaikh Muhammad al-Jazulî bersumpah, “Aku bersumpah kepadamu demi kemaha-agungan Allah Swt, demi kemaha-kuasaan-Nya, kemaha-memberi-Nya, demi kemaha-kesempurnaan-Nya, dan demi Nabi Muhammad Saw, demi risalah dan syafaatnya (pertolongan keselamatan yang dikuasakan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad bagi umatnya), saya mohon kamu mau menceritakan kepadaku dengan apakah kamu bisa mendapatkan martabat yang tinggi sehinga bisa mengeluarkan air dari sumur tanpa menimba?”
Anak perempuan itu menjawab, “Kalaulah tidak karena sumpahmu wahai syaikh, tentulah aku tidak mau menceritakannya. Saya mendapatkan keistimewaan yang demikian itu karena membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.”
Setelah mendengar jawaban dari anak kecil itu kemudian Syaikh Muhammad al-Jazulî mengarang kitab Dalâil al-Khairât di kota Fas.










No comments:

Post a Comment