Ada beberapa perilaku yang menjadi tanda-tanda adanya
sifat sombong dalam diri seseorang, antara lain:
a. Berlagak ketika berjalan dengan membungkukkan pundak dan
memalingkan muka. Allah Swt berfirman,
Dengan
memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. (Qs. al-Hajj: 9)
Dan
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs. al-Hadid: 23)
Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dan manusia dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri. (Qs. Luqman: 18)
b. Melakukan kerusakan di muka bumi apabila ada kesempatan
dengan menolak nasihat dan menentang kebenaran. Allah Swt berfirman,
Dan
di antara manusia ada; yang ucapannya tentang kehidupan dunia membuatmu kagum
dan dipersaksikannya kepada Allah isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang
paling keras. Jika ia berpaling, ia berjalan di muka bumi untuk berbuat
kerusakan dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak dan Allah tidak
menyukai kerusakan. Jika dikatakan kepadanya, "Bertakwalah kepada
Allah," bangkitlah kesombongannya yang menyebabkan-nya berbuat dosa. Maka,
cukuplah balasannya Neraka Jahanam dan sungguh Neraka Jahanam itu
seburuk-buruknya tempat tinggal. (Qs. al-Baqarah: 204-206)
c. Berlebihan dalam berbicara sebagaimana sabda Nabi Saw,
"Sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla membenci laki-laki yang berlebih-lebihan, banyak omong
seperti seekor sapi yang menjilat-jilat dengan lidahnya." (HR. Abd
Daud, at-Turmudzi, dan Ahmad)
"Maukah
aku kabarkan orang yang paling jahat di antara kalian?" Beliau berkata,
"Orang-orang yang sering berceloteh dan banyak omong." (HR.
Ahmad)
d. Memanjangkan pakaian (sampai jatuh ke tanah) dengan niat
sombong dan membanggakan diri, seperti sabda Nabi Saw,
"Barangsiapa
memanjangkan pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan memperhatikannya pada
hari kiamat." Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya salah satu ujung
bajuku memanjang (sampai jatuh ke tanah), tetapi aku memandang itu bagian
darinya." Nabi berkata, "Engkau melakukan itu bukan karena sombong."
(HR. Abu Daud)
e. Menginginkan agar orang membutuhkannya, sementara ia
merasa tidak membutuhkan orang lain. Contohnya, orang yang ingin agar semua
orang berdiri saat ia datang atau lewat dihadapan mereka.
f. Ingin lebih dahulu daripada orang lain saat berjalan,
dalam pertemuan, ketika berbicara, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment