PENGARUH CINTA


Menurut Muhsin Labib, ada tujuh pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta, yaitu:
a.        Menghilangkan kesombongan dari diri pencinta
Cinta diri membuat lingkup pemikirannya terbatas, dan kecenderungan-kecenderungan pribadinya terkurung karena pikiran dan hatinya hanya terfokus pada dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga ia menjadi kerdil.
b.        Menciptakan daya dan kekuatan
Konsistensi yang merupakan energi dan daya survive dan kesabaran dalam menghadapi tekanan dan menanggung derita adalah akibat dari cinta.
c.         Mengkonsentrasikan semua daya
Cinta telah menyatukan semua potensi manusia, karena pikiran, perilaku dan sepak terjang pecinta akan dikerahkan untuk mencari sesuatu yang tidak terjangkau oleh indra lahiriah. Karena itulah, benaknya hanya terisi oleh pikiran tentang “ma’syuq” (yang dicinta).
d.        Melembutkan hati dan menghindarkan jiwa dari kekerasan
Manusia yang telah tertawan cinta, betapa pun berwatak keras, pasti akan merasakan kelembutan dalam batas-batas tertentu, minimal ia bisa lebih bersabar di depan kekasihnya, sehingga secara perlahan membuat hatinya menjadi lembut. Andaikan hatinya lembut, maka ia akan menjadi lebih lembut setelah menjadi pecinta.
e.         Mencabut kebebasan dan memasung kreatifitas
Seorang pecinta akan mengabaikan kepentingan dirinya demi kepentingan kekasihnya, bahkan ia tidak membedakan antara kepentingan dirinya dan kepentingan kekasihnya.
f.         Membuat pecinta menjadi dermawan, tangkas dan cerdas
Cinta telah membuat manusia keluar dari lingkaran egonya. Karena cinta, manusia menyandang sifat-sifat tertentu yang merupakan akibat cinta, seperti kedermawanan, ketangkasan dan kecerdasan.
g.         Melupakan kekurangan kekasihnya dan membutakan matanya
Karena tengelam oleh kekaguman pada keindahan kekasihnya, ia tidak melihat kekurangannya. Bahkan ia menganggap semua kelemahan sebagai keindahan dan kesempurnaan semata.

Muhammad Muhyidin menambahkan bahwa pengaruh dari cinta bisa membuat si pecinta mengenali dirinya sendiri. 
Inilah cinta yang menjadikan si pecinta untuk bisa tampil sebaik-baiknya di depan kekasihnya. Dia akan selalu mengaca untuk menemukan kelemahan dan kekuatan yang ada di dalam dirinya. Dia akan membuat kekasihnya semangat dan bahagia. 



[1] Kutipan dari buku "Bersufi Melalui Cinta" karangan Amin Khakam el-Chudrie

No comments:

Post a Comment